Oleh Rizky Teknisos ( Mahasiswa Teknik Elektro Industri FT UNP)
Generasi muda harus interaktif , agresif ,kreatif dan inovatif di tengah-tengah masyarakat.
Anak muda.
Perserikatan Bangsa-bangsa mendefinisikan anak muda sebagai individu berumur 15-24 tahun. Remaja dan dewasa muda masuk di dalamnya. Pada 2005, jumlah pemuda-pemudi di seluruh dunia tercatat 1,02 miliar orang alias 15,8 persen dari populasi dunia yang berjumlah 6,47 miliar orang. Jumlah anak muda pada tahun 2025 diperkirakan melonjak menjadi 1,22 miliar. (Sumber: situs web Perserikatan Bangsa-bangsa).
Perserikatan Bangsa-bangsa mendefinisikan anak muda sebagai individu berumur 15-24 tahun. Remaja dan dewasa muda masuk di dalamnya. Pada 2005, jumlah pemuda-pemudi di seluruh dunia tercatat 1,02 miliar orang alias 15,8 persen dari populasi dunia yang berjumlah 6,47 miliar orang. Jumlah anak muda pada tahun 2025 diperkirakan melonjak menjadi 1,22 miliar. (Sumber: situs web Perserikatan Bangsa-bangsa).
Teringat kata bung karno ”Beri aku 100 orang tua maka aku pindahkan gunung sumeru, beri aku 10 pemuda maka aku goncang dunia ini”. Begitu lah dahsyat nya kekuatan pemuda di mata sang proklamator.
Tak ada yang bisa menyangkal, melibatkan generasi muda dalam membangun nagari sangat penting demi masa depan yang lebih baik. Karena anak muda itu lebih interaktif , agresif , kreatif, dan inovatif. “Pemuda hari ini pemimpin di masa depan”. Itu lah sebuah kalimat sederhana yang harus tertanam pada setiap generasi muda. Kita harus berinvestasi menanamkan nilai-nilai pembangunan pada benak dan perilaku sejak muda.
Masalahnya, umumnya generasi muda merasa isu pembangunan menganggap bukan tugas mereka. Remaja merasa membangun adalah tugas generasi tua, dan sudah menjadi bagian dari realitas hidup.
Tentu, tutur Rino (Salah satu perintis dan mantan ketua umum Ikatan Mahasiswa dan Alumni Mapat Tunggul), organisasinya tidak tinggal diam. “Anggapan itu tak bisa diterima. Generasi muda adalah aset masa depan bangsa yang sangat berharga dan harus di pupuk sejak muda, dan hanya dengan keterlibatan kitalah perubahan bisa terjadi,” ucapnya.
Ia yakin jika anak muda dimobilisasi dan dilibatkan dalam gerakan perubahan dan pembangunan, maka masa depan yang lebih baik dapat terwujud. IMAMS melaksanakan beragam pelatihan dan pengabdian kepada masyarakat yang bisa membawa perubahan dan bersifat membangun. Programnya beragam, mulai dari tata kelola organisasi yang baik (good governance), transparansi, akuntabilitas, akses terhadap informasi, hingga berbagai pelatihan dan penanaman nilai-nilai intelektual dan regius melalui program safari ramadhan , pesantren ramadhan , dan berbagai penyuluhan diantara nya penyuluhan kesehatan , penyuluhan pendidikan , dan penyuluhan keagamaan .
Melalui program Bakti Mahasiswa , IMAMS pun mendorong generasi muda untuk merancang tatanan lemabaga yang ada di tengah-tangah masyarakat. IMAMS siap untuk berbagi dan siap untuk bermitra dengan masyarakat dalam gerakan-gerakan perubahan dan pembangunan, terutama sekali dalam pembangunan mental dan main set atau pola pikir masyarakat.
“Kuncinya, aktivitas untuk anak muda harus interaktif, agresif , kreatif ,inovatif dan keinginan masyarakat harus dipertimbangkan dalam perancangan pemabangunan,” kata Edrianosmoy ketua umum IMAMS periode 2012, 23 tahun, melalui diskusi saat rapat IMAMS.
“Masyarakat sipil perlu pula menyusun strategi yang solid namun fleksibel terhadap perubahan yang mungkin terjadi sewaktu-waktu. Dan sebagai agen perubahan, tentu aktivis harus memberi contoh terlebih dahulu dengan memasang standar yang tinggi dan mencapainya”, ujar Rizky Teknisos. (riztek)*
*Master Mister Rizky 1*
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !